Detail Cantuman Kembali
MANAJEMEN PRODUKSI BIBIT MANGGA DI BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA PADANG SUMATERA BARAT
Manajemen Produksi Bibit Mangga di Balai Benih Induk Tanaman Padi Palawija dan Hortikultura Padang Sumatera Barat. (Dibawah bimbingan RASDANELWATI dan SILFIA).rnTanaman mangga produksinya meningkat setiap tahun namun dari jumlah produksi mangga tersebut yang memenuhi syarat pasar masih kurang 20%, dilihat bahwa produksi tanaman mangga membaik tetapi kualitas produk yang dihasilkan masih rendah. Cara untuk memperbaiki kualitas produk adalah menggunakan bibit unggul dan budidaya yang tepat. Cara perbanyakannya bibit unggul sendiri dilakukan dengan menanam biji, anakan, cangkok, setek, rundukan, menempel (okulasi), serta menyambung (grafting). Proses produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai masukan (input) menjadi keluaran (output). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis manajemen produksi bibit tanaman mangga di BBI TPPH Padang.rnPenelitian dilakukan ditempat magang selama 1,5 bulan di BBI TPPH Padang. Pengumpulan data yaitu pencatatan peristiwa atau kegiatan dengan metode observasi merupakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diamati, wawancara langsung kepada pihak BBI TPPH baik pimpinan, staf kepala bagian, staf teknis, pekerja, petani penangkar dan mengumpulkan data-data perusahaan baik data primer maupun data sekunder. Data yang dikumpulkan pada kegiatan produksi bibit meliputi manajemen produksi dimulai dari pengamatan perencanaan, pengorgansasian, pelaksanaan dan pengawasan.rnManajemen produksi bibit mangga di BBI TPPH menggunakan fungsi manajemen perencanaan, pengorgansasian, pelaksanaan dan pengawasan dan unsur manajemen meliputi man (manusia), money (uang), materials (materi), machines (mesin) method (metode) dan market (pasar). Perencanaan BBI TPPH dalam memproduksi bibit yaitu perencanaan bibit yang akan dikembangkan, pembagian dana yang diperlukan, pengadaan bahan dan saprodi yang diperlukan dalam produksi seperti jumlah benih, jumlah entres yang diperlukan, banyak media yang akan digunakan, jumlah polibag dan biaya yang akan dikeluarkan dalam memproduksi bibit. Pengorganisasian di BBI TPPH Padang setiap struktur organisasi terlibat diantaranya kasi tata usaha, kasi pengembangan dan pemeliharaan, kasi pembibitan dan produksi dan staf teknis. Memproduksi bibit tanaman mangga di BBI TPPH Padang telah menggunakan Standard Operasional Prosedure (SOP) dan menerapkan sistem kemitraan dengan kelompok tani di sekitarnya. Perbanyakan bibit mangga di BBI TPPH Padang menggunakan satu teknik perbanyakan (sambung pucuk), sedangkan pada SOP dianjurkan menggunakan tiga teknik perbanyakan (sambung pucuk, okulasi dan penyusuan). Kegiatan pengawasan dalam pembibitan mangga dilakukan oleh UPTD BBI TPPH, Badan Pengawas Inspektorat Provinsi dan Petugas Instansi Penyelenggara Sertifikasi Benih.
NONE
Laporan Tugas Akhir
Indonesia
2014
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Azmul Afif 0901342019. (2014).MANAJEMEN PRODUKSI BIBIT MANGGA DI BALAI BENIH INDUK TANAMAN PADI PALAWIJA DAN HORTIKULTURA PADANG SUMATERA BARAT.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd