Detail Cantuman Kembali
PENGGUNAAN PUPUK HIJAU Tithonia diversifolia DAN Pseudomonas fluorescens SEBAGAI PELARUT FOSFAT UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI JAGUNG ( Zea mays. L )
Seiring dengan peningkatan konsumsi protein hewani maka industri pakan ternak banyak bermunculan, karena bahan baku pakan ternak/unggas adalah jagung sebanyak 60% dari produksi nasional, dan kebutuhan bahan baku industri pangan sebanyak 23,5% serta sebagai benih pokok untuk penanaman jagung selanjutnya sebesar 16,5%, sehingga menuntut kebutuhan jagung yang semakin besar. rnBerdasarkan data BPS (2011) menunjukkan produksi jagung Payakumbuh tahun 2007 – 2011 mengalami peningkatan namun tidak terlalu signifikan. Tahun 2011 produksi jagung sebesar 13,645 ton/ha. Saat ini petani sangat akrab sekali dengan pupuk buatan berbahan kimia sehingga tanpa mereka sadari pemakaiannya telah melampaui takaran yang diperbolehkan. Petani beranggapan bahwa dengan pupuk yang semakin banyak maka produksinya juga akan meningkat. Untuk itu perlu adanya pengembangan suatu usaha agribisnis dengan tujuan untuk meningkatkan produksi tanaman jagung yang mana dapat dilakukan dengan pemberian pupuk hijau Tithonia diversifolia dan Pseudomonas fluorescens yang merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi susahnya mendapatkan pupuk kimia dan upaya terciptanya pertanian berkelanjutan. rnT. diversifolia merupakan tanaman yang banyak tumbuh sebagai semak di pinggir jalan, tebing, dan sekitar lahan pertanian. Pupuk hijau T. diversifolia merupakan sejenis gulma yang dapat tumbuh di tanah-tanah terlantar, namun mengandung unsur hara yang tinggi terutama N, P, K yaitu 3.5%, 0.38% dan 4.1% yang berfungsi untuk meningkatkan pH tanah, menurunkan Al-dd serta meningkatkan kandungan P, Ca dan Mg tanah. Pada tanaman jagung, P. fluorescens mampu meningkatkan serapan P tanaman dan bobot kering tanaman sampai 30%. Pada percobaan lain P. fluorescens mampu meningkatkan bobot kering tanaman jagung sampai 20%, dan mikroba ini stabil sampai lebih dari 4 bulan pada media pembawa zeolit, tanpa kehilangan kemampuan genetisnya dalam melarutkan batuan fosfat.rnProyek Usaha Mandiri (PUM) ini dilaksanakan dari bulan September 2012 sampai dengan Januari 2013 di kebun percobaan Politeknik Pertanian Universitas Andalas Payakumbuh. Teknologi yang diterapkan yaitu penggunaan pupuk hijau T.diversifolia dan P. fluorescens sebagai pelarut fosfat. Berdasarkan pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM) ini diperoleh produksi Jagung pipilan kering sebanyak 129 Kg/300 m2 dengan harga jual Rp.3.300/kg , dari hasil produksi diperoleh penerimaan total (TR) sebesar Rp. 425.7003, dan biaya total (TC) sebesar Rp. 368.502, pada Proyek Usaha mandiri ini diperoleh keuntungan sebesar Rp. 57.198. berdasarkan hasil tersebut R/C yang didapat adalah 1,15 layak untuk diusahakan, dengan profitabilitas 15,5 %.rn
Nanda Juliadi
Nanda Juliadi NBP. 1001321016 - Personal Name
NONE
Proyek Usaha Mandiri
Indonesia
2013
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Nanda Juliadi NBP. 1001321016. (2013).PENGGUNAAN PUPUK HIJAU Tithonia diversifolia DAN Pseudomonas fluorescens SEBAGAI PELARUT FOSFAT UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI JAGUNG ( Zea mays. L ).(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd