MUHAMMAD KHADAFI RITONGA NBP. 1111321021; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

MANAJEMEN PENGENDALIAN GULMA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT(Elaeis guineensis Jacq) PTPN-III KEBUN SEI DAUN KECAMATAN TORGAMBA KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN PROPINSI SUMATERA UTARA


Muhammad Khadafi Ritonga. Indonesia merupakan negara penghasilrnkelapa sawit terbesar di dunia. Kebutuhan buah kelapa sawit meningkat tajamrndengan meningkatnya kebutuhan CPO dunia. Oleh karena itu peluang perkebunanrnkelapa sawit dan perindustrian pengolahan kelapa sawit (PKS) masih sangatrnprospek baik untuk memenuhi pasar dalam dan luar negeri.rn Kerusakan tanaman atau penurunan produksi pertanian akibat gulma padarnumumnya memiliki hubungan yang searah dengan populasi gulma itu sendiri.rnDalam hal ini faktor yang paling nampak adalah perebutan penguasaan saranarntumbuh, ruang gerak dan nutrisi antara tanaman dan gulma. Untukrnitu pengendalian gulma penting dilakukan dalam penyelamatan produksi tanaman.rnSebab, sebagian besar gulma mampu berkembang dengan cepat dan mendominasirnlahan. Apabila penguasaan sarana tumbuh dimenangkan oleh gulma, maka padarnumumnya tanaman akan mengalami gangguan fisiologis yang berakibat padarnpenurunan produksi atau bahkan kematian tanaman itu sendiri. Kematian tersebutrnselain karena kesulitan mendapatkan nutrisi, ada jenis gulma tertentu yang mampurnmengeluarkan enzim akar yang mampu merusak atau meracuni tanaman.rnKerusakan yang ditimbulkan gulma akan menentukan apakah gulma tersebutrnmerupakan gulma penting atau bukan. Kerusakan tersebut umumnya memilikirnhubungan dengan ambang ekonomi pertanian yang berbeda pada setiap tanamanrnberdasarkan nilai ekonominya.rn Gulma merupakan pesaing bagi tanaman kelapa sawit dalam penyerapanrnunsur hara, air, dan cahaya matahari sehingga harus dilakukan pengendalianrnsecara intensif yang bertujuan untuk memudahkan kontrol dalam pelaksanaanrnpekerjaan serta dapat menekan populasi hama dan penyakit. Secara umumrnpenurunan hasil tanaman akibat kehadiran gulma dapat mencapai 20-80 % bilarngulma tidak dikendalikan. rnPengendalian gulma yang efektif dan efisien membutuhkan lima prinsiprnyang tepat, yaitu tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, tepat cara, dan tepat tempat.rnBerdasarkan pengamatan, pengendalian gulma di perkebunan PTPN III Kebun SeirnDaun sudah memenuhi prinsip lima tepat tersebut sesuai karena program kerjarntahunan telah tercapai.rnrnrnrn rnKata kunci : manajemen, gulma.rn
NONE
Laporan Tugas Akhir
Indonesia
2015
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
MUHAMMAD KHADAFI RITONGA NBP. 1111321021. (2015).MANAJEMEN PENGENDALIAN GULMA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT(Elaeis guineensis Jacq) PTPN-III KEBUN SEI DAUN KECAMATAN TORGAMBA KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN PROPINSI SUMATERA UTARA.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd