Detail Cantuman Kembali
TEKNIK PENGENDALIAN HAMA KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros) MENGGUNAKAN FEROTRAP PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. INCASI RAYA PANGIAN KABUPATEN DHARMASRAYA, SUMATERA BARAT
Meningkatnya pengembangan dan perluasan areal penanaman maka para
petani kerap kali menghadapi beragam serangan hama maupun penyakit seperti hama
kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) yang menyerang tanaman kelapa sawit. Hama
kumbang tanduk menyerang tanaman kelapa sawit umur 2,5 tahun dengan merusak
pelepah daun dan tajuk tanaman. Hal ini megakibatkan produksi tandan buah segar
mengalami penurunan mencapai 69% pada tahun pertama dan menimbulkan
kematian tanaman muda mencapai 25%. Untuk mencegah kerugian yang besar maka
diperlukannya teknik - teknik pengendalian hama kumbang tanduk seperti
pengendalian secara kimiawi, pengendalian secara manual, pengendalian secara
biologi dan pengendalian menggunakan feromon. Pengendalian menggunakan
feromon merupakan suatu teknik pengendalian untuk menurunkan populasi dari hama
kumbang tanduk secara masal, sehingga hama ini tidak merugikan perusahaan secara
komersial.
Pengendalian hama dan penyakit di perkebunan PT Incasi Raya Pangian
telah menerapkan system Early warning system (EWS). Early warning System (EWS)
adalah sistem peringatan dini pada pengendalian hama dan penyakit terpadu pada
suatu tanaman. Tujuannya adalah untuk mengetahui sedini mungkin keberadaan
organisme pengganggu tanaman (intensitas serangan), tingkat populasi, kondisi, pola
dan kategori serangan dilapangan. Hasil deteksi secara dini memberikan gambaran
tentang intensitas, jenis OPT dan luas serangan, sehingga hasil deteksi yang
dilakukan dapat menentukan waktu dan cara pengendalian hama dan penyakit
tersebut.
Berdasarkan hasil sensus (monitoring) serangan hama kumbang tanduk dapat
disimpulkan bahwa pada semua blok di PT Incasi Raya Pangian terserang hama
kumbang tanduk. Pada blok V2 di bulan Februari 2018 persentase serangan sebesar
6,15% sedangkan pada blok V2 di bulan Maret 2018 persentase serangan sebesar
10,76% sehingga tingkat serangan hama kumbang tanduk di atas batas ekonomi
sebesar 2%. Hal ini disebabkan karena perubahan curah hujan yang terjadi pada
bulan tersebut, oleh karena itu perlunya pengendalian menggunakan feromon yang
lebih efektif dengan pemberian perangkap ferotrap 1 sachet per Ha dan mengganti
feromon 1 kali 1,5 bulan.
Rona Rti Madani
RONA TRI MADANI - Personal Name
Laporan Tugas Akhir
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2018
Payakumbuh
18 Juli 2018
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
RONA TRI MADANI. (2018).TEKNIK PENGENDALIAN HAMA KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros)
MENGGUNAKAN FEROTRAP PADA TANAMAN KELAPA SAWIT
(Elaeis guineensis Jacq.) DI PT. INCASI RAYA PANGIAN KABUPATEN
DHARMASRAYA, SUMATERA BARAT.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd