Detail Cantuman Kembali
ANALISIS KEUNTUNGAN PENGOLAHAN KERIPIK NANGKA DI UMKM PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PEDESAAN SWADAYA (P4S) KUALANAMU KEC. TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG, SUMATERA UTARA
Agroindustri merupakan salah satu bentuk industri hilir yang berbahan baku produk
pertanian dan menekankan pada produk olahan dalam suatu perusahaan atau industri. Secara
garis besar agroindustri dapat digolongkan menjadi 4 (empat), salah satunya adalah
agroindustri pengolahan hasil pertanian. Agroindustri pengolahan hasil pertanian merupakan
bagian dari agroindustri yang mengolah bahan baku yang bersumber dari tanaman.
Pengolahan dapat berupa pengolahan sederhana seperti pembersihan, pemilihan (grading),
pengepakan atau dapat pula berupa pegolahan yang lebih canggih, seperti penggilingan
(milling), penepungan (powdering), ekstraksi dan penyulingan (extraction), penggorengan
(roasting), pemintalan (spinning), pengalengan (canning) dan proses pabrikasi lainnya.
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Kualanamu Kec. Tanjung Morawa,
Kab. Deli Serdang merupakan pusat pelatihan penyuluhan pertanian yang bergerak dibidang
pembibitan tanaman dan saat ini sedang mengembangkan industri pengolahan aneka jenis
keripik buah, salah satunya keripik nangka. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui berapa besar keuntungan yang diterima dari pengolahan keripik nangka di Pusat
Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Kualanamu. Penelitian dilakukan di Pusat
Pelatihan Pertanian dan Pedesaan (P4S) Kualanamu Kec. Tanjung Morawa Kab. Deli
Serdang mulai pada tanggal 20 Februari sampai tanggal 19 April 2018. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, observasi langsung dan data
dokumentasi pada UMKM P4S Kualanamu. Penyediaan bahan baku pada pengolahan
keripik nangka di P4S Kualanamu dengan cara menampung semua hasil produksi dari petani
nangka yang ada disekitar perusahaan untuk memenuhi kebutuhan baku untuk produksi
secara kontiniu. Proses produksi keripik nangka di P4S Kualanamu dimulai dari pengadaan
bahan baku, pengupasan dan pemisahan daging buah dengan kulit dan biji buah,pemotongan
daging buah, perendaman dengan larutan kapur sirih, penirisan, penggorengan, pemisahan
keripik dengan minyak, dan pengemasan. Keuntungan yang di dapatkan oleh UMKM P4S
Kualanamu selama satu bulan dengan memproduksi 78 kg keripik nangka senilai Rp.
6.987.358 dengan biaya produksi senilai Rp. 8.612.642. Pola aliran rantai pasok pada
UMKM P4S Kualanamu dimulai dari petani sebagai pemasok utama bahan baku, UMKM
P4S Kualanamu, pedagang/pengecer keripik, dan konsumen.
Dewi Purnama Hutabarat
Dewi Purnama Hutabarat - Personal Name
Laporan Tugas Akhir
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2018
Payakumbuh
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Dewi Purnama Hutabarat. (2018).ANALISIS KEUNTUNGAN PENGOLAHAN KERIPIK NANGKA DI
UMKM PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PEDESAAN SWADAYA
(P4S) KUALANAMU KEC. TANJUNG MORAWA KABUPATEN
DELI SERDANG, SUMATERA UTARA.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd