Detail Cantuman Kembali
FAKTOR PENYEBAB KETIDAKTEPATAN TAKSASI TERHADAP PRODUKSI DI AFDELING V PTPN III KEBUN GUNUNG PAMELA, KABUPATEN SERDANG BEDAGAI, PROVINSI SUMATERA UTARA
Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis. Jacq) merupakan komoditas
tanaman perkebunan yang salah satu industri dengan keunggulan yang kompetitif
yang ada di Indonesia. Potensi untuk usaha kelapa sawit di Indonesia dinilai
sangat baik karena Indonesia memiliki keunggulan yang dapat menjadikan
industri komoditas kelapa sawit menjadi salah satu industri yang kompetitif di
perdagangan dunia. Penurunan pada produksi sering terjadi yang disebabkan
beberapa kondisi seperti umur tanaman, kondisi lingkungan yang berfluktuasi,
pemeliharaan yang kurang maksimal, tenaga kerja yang digunakan tidak optimal
dan adanya pokok kelapa sawit dalam populasi sampel yang tidak berproduksi
(mati / mandul) serta teknik budidaya yang dimulai dari pembibitan hingga proses
panen yang kurang bijak. Panen merupakan kegiatan yang menghasilkan produksi
berupa tandan matang yang siap diolah menjadi minyak dan produk lainnya. Salah
satu bagian terpenting dari kegitan panen adalah proses taksasi yang akurat.
Taksasi produksi merupakan salah satu kegiatan untuk memperkirakan produksi
dari hasil panen yang akan dilaksanakan pada kegiatan panen berikutnya.
Kegiatan taksasi produksi sangat penting dilaksanakan karena berpengaruh
terhadap keberhasilan pemanenan dalam segi produksi, teknis maupun manajerial.
Proses taksasi seringkali tidak sejalan dengan produksi yang diperoleh. Ketepatan
antara taksasi dengan produksi dapat dikatakan berhasil positif apabila persentase
perbedaannya ≤ 5%, dan jika ≥ 5% maka hasil ketepatan taksasi dengan produksi
tidak berhasil.
Tujuan dari penelitian ini antara lain 1) Melakukan perhitungan terhadap
beberapa jenis taksasi yang ada di afdeling V PTP Nusantara III kebun Gunung
Pamela, 2) Mengetahui faktor yang menyebabkan ketidaktepatan dan menawarkan
solusi untuk memaksimalkan ketepatan antara taksasi dengan produksi di afdeling
V PTP Nusantara III Kebun Gunung Pamela.
Penelitian ini dilakukan di PTPN III afdeling V kebun Gunung Pamela
Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Penelitian dilakukan
dalam kurun waktu 2 (dua) bulan antara 19 Februari sampai dengan 20 April
2018. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
yang maksudnya adalah penjabaran penjelasan mengenai faktor penyebab
ketidaktepatan antara taksasi dengan produksi berdasarkan dari masing-masing
jenis perhitungan yaitu Perhitungan Bunga dan Buah (PBB), Perhitungan Buah
Hitam (PBH) dan perhitungan Angka Kerapatan Panen (AKP).
4Berdasarkan jenis perhitungan taksasi yang dilakukan terdapat beberapa
data yang harus didapatkan di lapangan seperti, jumlah bunga dan buah (tandan)
pada sampel, jumlah pokok sampel yang diamati, berat rata-rata tandan dan total
sensus pokok kelapa sawit. Sedangkan pada faktor penyebab terjadinya nilai
persentase taksasi ≥ 5% adalah adanya kondisi lingkungan berubah-ubah, petugas
atau pengamatan yang tidak akurat, tenaga panen yang kurang optimal dan jumlah
pokok yang berproduksi / mati. Sehingga dengan adanya penyebab tersebut di
dalam penelitian ini maka dapat diberikan alternatif solusi. Salah satunya adalah
dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dalam perencanaan taksasi
(peramalan) produksi. Memaksimalkan pengawasan terhadap petugas PBB, PBH
dan AKP yang akan melakukan pengamatan pada tandan kelapa sawit dan
pemanen dalam melakukan pemotongan tandan buah segar (TBS) sesuai dengan
Instruksi Kerja (IK) perusahaan.
Somadun Siregar
SOMADUN SIREGAR - Personal Name
Laporan Tugas Akhir
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2018
Payakumbuh
12 JUli 2018
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
SOMADUN SIREGAR. (2018).FAKTOR PENYEBAB KETIDAKTEPATAN TAKSASI TERHADAP
PRODUKSI DI AFDELING V PTPN III KEBUN GUNUNG PAMELA,
KABUPATEN SERDANG BEDAGAI, PROVINSI SUMATERA UTARA.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd