Detail Cantuman Kembali
PENGARUH BEBERAPA PESTISIDA NABATI UNTUK MENGENDALIKAN HAMA PADA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN (BALITSA), LEMBANG, JAWA BARAT
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah salah satu tanaman budidaya, merupakan
tanaman dikotil yang bersifat semusim karena hanya satu kali berproduksi setelah itu
mati, berumur pendek antara 90-180 hari, dan berbentuk semak/herba. Hama pada
tanaman kentang yaitu, kutu daun, ulat grayak, ulat tanah, thrips dan penggorok daun
(Anonim, 2010). Produk pestisida nabati yang selektif dan bersifat spesifik diharapkan
dapat menggantikan pestisida kimia sehingga ketergantungan petani terhadap pestisida
kimia dapat ditekan. Pestisida nabati diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari
penggunaan insektisida sintetik. Bahan yang bisa dijadikan pestisida nabati antara lain,
pestisida ketapang yang digunakan mengandung senyawa tanin, alkoloid, fenol, terpenoid
dan flavonoid dan yang berpotensi pada hama ulat grayak. Pestisida gamal berpotensi
sebagai pestisida nabati karena mengandung unsur nitrogen yang lebih tinggi yang
terletak pada bagian daun tanaman. Akar tuba memiliki bahan kimia seperti deguelin,
eliptone dan rotenone yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi hama kutu daun dan
kutu kebul. Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk membandingkan rata-rata intensitas
serangan hama spodoptera litura dan aphis gossypii yang meyerang tanaman kentang dan
mengetahui pestisida nabati yang paling efektif dan tingkat serangan paling rendah untuk
mengendalikan serangan hama spodoptera litura dan aphis gossypii pada tanaman
kentang. Waktu pelaksanaan tugas akhir ini pada saat pelaksanaan Pengalaman Kerja
Praktek Mahasiswa (PKPM) yang dilakukan mulai tanggal 19 Februari 2018 sampai 30
April 2018, dalam waktu 10 minggu. Kegiatan ini dilaksanakan di kebun percobaan
BALITSA (Balai Penelitian Tanaman Sayuran) Lembang, Jawa Barat Perlakuan yang
diberikan pada tanaman kentang yaitu, perlakuan pestisida nabati dengan 3 ulangan. Satu
ulangan terdiri dari 10 sampel tanaman. Jadi, dalam 3 pengulangan terdapat 30 sampel
tanaman dari masing-masing pestisida nabati ketapang, akar tuba dan gamal. Pengamatan
intensitas serangan hama mulai dilakukan dari minggu Ke 1 sampai 6, dengan
pengamatan satu kali dalam seminggu. Pengamatan yang dilakukan sebanyak enam kali
pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan menghitung jumlah populasi hama
spodoptera litura dan aphis gossypii yang meyerang tanaman kentang. Rata-rata
intensitas serangan hama spodoptera litura yang meyerang tanaman kentang dengan
perlakuan ketapang yaitu 17,3 %, akar tuba 12 % dan gamal 18 %. Rata-rata intensitas
serangan hama aphis gossypii pada perlakuan ketapang 17 %, akar tuba 12,7 % dan
gamal 16,3 %. Pestisida yang disarankan untuk mengendalikan hama ulat grayak dan
kutu daun tanaman kentang adalah pestisida akar tuba. Karena pestisida akar tuba
berpotensi sebagai racun kontak untuk mengendalikan serangan hama yang menyerang
tanaman kentang.
CHAIRATI SA’DIAH
CHAIRATI SA’DIAH - Personal Name
Laporan Tugas Akhir
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2018
Payakumbuh
12 Juli 2018
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
CHAIRATI SA’DIAH. (2018).PENGARUH BEBERAPA PESTISIDA NABATI UNTUK MENGENDALIKAN
HAMA PADA TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI BALAI
PENELITIAN TANAMAN SAYURAN (BALITSA), LEMBANG, JAWA BARAT.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd