Detail Cantuman Kembali
PENINGKATAN MUTU MINYAK GORENG CURAH DENGAN PENAMBAHAN ASAM OLEAT DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN
PENINGKATAN MUTU MINYAK GORENG CURAH DENGAN
PENAMBAHAN ASAM OLEAT
DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN
Oleh : Ilma Dian Ayu
(Di bawah bimbingan Ir. Irwan Roza, MP)
RINGKASAN
Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) merupakan mata kuliah
yang dilaksanakan pada semester VI Diploma III dan menjadi tugas akhir bagi
mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Pelaksanaan PKPM
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan serta kemampuan mahasiswa di
lapangan sehingga dapat membandingkan teori dengan praktek yang telah
dipelajari selama perkuliahan. PKPM dilaksanakan di Pusat Penelitian Kelapa
Sawit (PPKS) Medan selama tiga bulan dilaksanakan pada tanggal 19 Februari
sampai dengan 11 Mei 2018. Minyak sawit umumnya digunakan sebagai bahan
pangan salah satunya yaitu untuk minyak goreng. Untuk membuat minyak
goreng, minyak sawit harus dirafinasi dan difraksinasi. Rafinasi dilakukan untuk
menghilangkan gum, bau dan asam lemak bebas. Menurut Hasibuan, 2013
tahapan proses rafinasi adalah degumming, bleaching dan dedorisasi. Fraksinasi
dilakukan untuk memisahkan antara fraksi padat (stearin) dan fraksi cair (olein).
Fraksi olein ini yang dapat digunakan sebagai minyak goreng.
Terdapat dua jenis minyak goreng yang beredar dipasaran berdasarkan
jenis kemasannya yaitu minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah.
Minyak
goreng
curah
adalah minyak goreng bermutu rendah karena
mengalami penyaringan sederhana sehingga warnanya tidak jernih. Selain
itu, minyak goreng curah umumnya mengandung asam lemak jenuh yang
lebih tinggi. Asam lemak jenuh akan meningkatkan kolesterol dalam darah
yang dapat membahayakan kesehatan. Minyak goreng curah akan mengalami
penurunan kualitas jauh lebih cepat daripada minyak goreng berkualitas bagus
karena adanya proses oksidasi.
Bahan baku yang digunakan dalam peningkatan mutu minyak goreng
curah dengan penambahan asam oleat dibeli dipasar lokal. Tahap-tahap proses
pengolahan minyak goreng curah yaitu rafinasi (degumming, bleaching dan
dedorisasi), proses fraksinasi, dan hidrogenasi.
Tahapan proses dalam
peningkatan mutu minyak goreng curah dengan penambahan asam oleat yang
dilakukan meliputi penimbangan, pemanasan, titrasi, pendinginan dan pengujian
analisa komposisi asam lemak dan titik leleh.
Pengujian titik leleh pada sampel didapatkan suhu sebesar 22 O C dan
komposisi asam lemak pada asam oleat sebesar 54,9595 %. Pemasaran tidak
dilakukan di Kelti. PAHAM PPKS Medan ini karena produksi dilakukan untuk
tujuan penelitian saja. Sanitasi yang diterapkan sudah cukup baik terhadap bahan
baku, pekerja, peralatan, dan ruangan produksi. Limbah yang dihasilkan dari
proses asidolisis berupa limbah padat dan limbah cair. Penanganan limbah cairseperti air pencucian dibuang melalui saluran pipa pembuangan, sedangkan
bahan-bahan kimia dikumpulkan terlebih dahulu kemudian didestilasi. Sedangkan
penanganan limbah padat dikumpulkan terlebih dahulu kemudian langsung
dibuang ke tempat bak sampah.
ILMA DIAN AYU
ILMA DIAN AYU - Personal Name
Laporan Tugas Akhir
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2018
Payakumbuh
9 juli 2018
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
ILMA DIAN AYU. (2018).PENINGKATAN MUTU MINYAK GORENG CURAH DENGAN
PENAMBAHAN ASAM OLEAT
DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MEDAN.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd