Detail Cantuman Kembali
HUBUNGAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
Curah hujan merupakan unsur iklim yang paling tinggi keragaman dan
fluktuasinya di Indonesia, sehingga merupakan unsur iklim yang paling dominan
mencirikan Indonesia. Curah hujan memegang peranan dalam pertumbuhan dan
produksi tanaman pangan. Hal ini disebabkan air sebagai pengangkut unsur hara
dari tanah ke akar dan diteruskan ke bagian – bagian lainnya. Fotosintesis akan
menurun jika 30% kandungan air dalam daun hilang, kemudian proses fotosintesis
akan terhenti jika kehilangan air mencapai 60%. Tanaman padi secara umum
membutuhkan suhu minimum 11°-25°C untuk perkecambahan, 22°-23 C untuk
pembungaan, 20°-25°C untuk pembentukan biji, dan suhu yang lebih panas
dibutuhkan untuk semua pertumbuhan karena merupakan suhu yang sesuai bagi
tanaman padi khususnya di daerah tropika. Suhu udara dan intensitas cahaya di
lingkungan sekitar tanaman berkorelasi positif dalam proses fotosintesis, yang
merupakan proses pemasakan oleh tanaman untuk pertumbuhan tanaman dan
produksi buah atau biji. Untuk mengetahui hubungan curah hujan dengan
produktivitas tanaman padi sawah serta dampak yang ditimbulkannya, dilakukan
analisis statistik dengan korelasi sederhana. Berdasarkan grafik dan scatter dapat
dilihat bahwa kecendrungan peningkatan curah hujan akan menurunkan produksi
padi. Hasil kolerasi didapatkan nilai R sebesar 0,8694 yang berarti peran curah
hujan penting terhadap kenaikan produksi padi sawah di Kabupaten Limapuluh
Kota. Dari hasil determinasi didapatkan korelasinya yaitu 86,94%, artinya curah
hujan memberi pengaruh sebesar 86,94% terhadap produksi padi, sedangkan
13,06% lagi di pengaruhi oleh faktor lain yaitu, penurunan luas panen dan
penyakit pada tanaman padi. Penurunan produksi juga dipengaruhi oleh
penurunan luas panen, dimana masyarakat menggunakan lahan pertanian untuk
perumahan ataupun kavlingan, dimana Kecamatan Payakumbuh mengalami
penurunan luas panen dan produksi. Yaitu pada tahun 2014 Kecamatan
Payakumbuh mempunyai luas panen 4597 ha dan produksinya 23024,45 ton.
Sedangkan pada tahun 2015 mengalamai penurunan luas panen menjadi 4520 ha
dan produksinya 22705,73 ton. Begitu juga dengan Kecamatan Akabiluru yang
awalnya mempunyai luas panen 3510 ha tahun 2014 menjadi 3194 ha tahun 2015
dan produksinya tahun 2014 sebesar 17569,73 ton menjadi 15754,16 ton pada
tahun 2015 atau terjadi penurunan produksi 5,74 ton/ha.
Kata kunci : curah hujan, korelasi, padi, produktivitas
ALI SAHBANA
ALI SAHBANA - Personal Name
Laporan Tugas Akhir
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2018
Payakumbuh
19 JULI 2018
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
ALI SAHBANA. (2018).HUBUNGAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKSI PADI
SAWAH DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd