PITA SARI; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

PEMAKAIAN INFRASONIC SEBAGAI PEMANAS PADA MASA BROODING DI PT. SUPER UNGGAS JAYA BREEDING FARM JAMBI


Kemajuan peternakan unggas di Indonesia saat ini mulai berkembang
dengan baik, terbukti dengan berdirinya perusahaan peternakan unggas modern,
baik di bidang breeding, pemeliharaan ternak unggas maupun produksi pakan
unggas. Pemeliharaan ternak unggas diawali dengan fase stater. Fase starter
merupakan pondasi awal bagi kehidupan maupun produktivitas ayam pada fase
berikutnya. Pemeliharaan pada fase stater ini yang perlu diperhatikan adalah
manajemen brooding. Brooding berasal dari kata brood yang berarti
seperindukan. Keberhasilan pada fase brooding ini akan diikuti oleh
fase berikutnya sehingga memudahkan peternak untuk memperoleh keuntungan
yang optimal.
Anak ayam (DOC) pada fase brooding membutuhkan kondisi yang hangat
supaya ayam merasa nyaman, untuk mengatur temperatur yang nyaman untuk
anak ayam tersebut digunakan alat pemanas buatan (brooding system)
(Permentan, 2011). Alat pemanas yang digunakan adalah infrasonic dengan
sumber pemanasnya berasal dari gas. Infrasonic merupakan pemanas yang
dihasilkan dari gas LPG yang sekaligus memiliki sensor yang berfungsi sebagai
pengukur suhu tubuh pada ayam.
Berdasarkan hasil kegiatan PKPM yang telah dilakukan di PT. Super
Unggas Jaya Breeding Farm Jambi dimulai dari persiapan kandang sampai afkir
sudah cukup baik dan telah memenuhi kriteria pemeliharaan yang baik untuk
ayam pembibit. Pemeliharaan pada masa brooding yang menggunakan pemanas
infrasonic sangat baik, ini ditandai dengan pencapaian tingkat deplesi dan body
weight ayam. Tingkat deplesi yang didapatkan untuk betina pada masa brooding
dibawah standar yaitu 0,25% untuk minggu pertama dan 0,39% minggu ke kedua
dengan standar deplesi minggu pertama yaitu 0,25% dan minggu kedua 0,50%,
sedangkan untuk jantan tingkat deplesinya melebihi standar yang telah ditetapkan
yaitu 0,93% pada minggu pertama dan 1,83% pada minggu kedua dengan standar
yang ditetapkan ialah 0,70% minggu pertama dan 1,40% minggu kedua, ini
disebabkan karena pengaturan suhu oleh karyawan kandang setelah melakukan
debeaking yang tidak sesuai dengan suhu yang dibutuhkan ayam.
Body weight mengalami peningkatan dalam setiap minggunya dan melebihi
standar yang telah ditetapkan. Body weight yang didapatkan pada minggu 1 yaitu
120 gram untu betina dan 164 gram untuk jantan dengan standar body weight
yang diharapkan yaitu 115 gram dan untuk minggu ke 2 body weight yang
didapatkan yaitu 232 gram untuk betina dan 332 gram untuk jantan dengan
standar body weight yang diharapkan yaitu 215 gram, untuk itu penggunaan
infrasonic sebagai pemanas pada masa brooding ini sangat membantu dalam
pencapaian body weight yang nantinya akan mempengaruhi pencapaian
keseragaman pada masa growing dan produksi pada masa laying.
PITA SARI - Personal Name
NONE
Laporan PKPM
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2019
Payakumbuh
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
PITA SARI. (2019).PEMAKAIAN INFRASONIC SEBAGAI PEMANAS PADA MASA BROODING DI PT. SUPER UNGGAS JAYA BREEDING FARM JAMBI.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd