ZIELA DELVIRA; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

PENGGUNAAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) DAN POC URIN KELINCI UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)


PENGGUNAAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA)
DAN POC URIN KELINCI UNTUK MENGOPTIMALKAN
PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)
Oleh : Ziela Delvira
(Di bawah bimbingan : Yefriwati, SP, MP)
RINGKASAN
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura yang
mempunyai prospek pasar yang cukup baik karena banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Selain dikonsumsi sebagai bumbu masak, bawang merah juga digunakan sebagai bahan
ramuan obat tradisional, dan sebagai bahan campuran pada industri makanan dan farmasi.
Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat, produksi bawang merah masih sangat rendah
yaitu sebesar 5, 46 ton/ha pada tahun 2016, sementara rata-rata produksi bawang merah
nasional dan rata-rata produksi bawang merah di Sumatera Barat cukup tinggi mencapai 10
ton/ha. Salah satu upaya untuk mendukung pengembangan budidaya bawang merah yaitu
dengan penggunaan Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) dan urin kelinci. Fungi merupakan
jamur yang bersimbiosis dengan akar dan mempunyai peranan baik secara ekologis maupun
agronomis. Peran FMA diantaranya adalah meningkatkan serapan fospor (P) dan unsur hara
lainnya seperti N, K, Zn, Co, S dan Mg dari dalam tanah, meningkatkan ketahanan terhadap
kekeringan, meningkatkan pertumbuhan mikroba tanah, serta sebagai pelindung tanaman dari
infeksi patogen akar. urin kelinci memiliki kandungan unsur N, P, K (2,72%, 1,1%, dan
0,5%). Tujuan dari pelaksanaan proyek usaha mandiri ini yaitu (1) mengoptimalkan produksi
tanaman bawang merah dengan menggunakan Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) dan urin
kelinci. (2) Menganalisa kelayakan usaha budidaya bawang merah dengan potensi pasar di
Kabupaten Limapuluh Kota.
Proyek Usaha Mandiri ini telah dilakukan selama 4 Setengah bulan yang berlangsung
dari pertengahan bulan juli sampai bulan November 2018, yang bertempat di kebun
percobaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, di Kecamatan Harau Kabupaten
Limapuluh Kota. Parameter yang diamati yaitu aspek produksi, aspek finansial, dan aspek
teknis.
Berdasarkan hasil pelaksanaan proyek usaha mandiri dengan menggunakan Fungi
Mikoriza Arbuskular (FMA) dan urin kelinci dapat mengoptimalkan produksi bawang merah.
produksi bawang merah yang didapatkkan sebanyak 200 kg dengan 300 m 2 luas lahan yang
digunakan, memperoleh keuntungan dengan R.C ratio 2,27 dan profitabilitas sebesar 127,35
%, BEP harga sebesar Rp. 9.944 /kg, BEP Hasil 90.40 kg dan BEP lahan sebesar 131.95 m 2 ,
maka proyek usaha untung dan layak di usahakan.
Kata Kunci: Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA ), urin kelinci, Bawang Merah
ZIELA DELVIRA
ZIELA DELVIRA - Personal Name
Proyek Usaha Mandiri
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2019
Payakumbuh
2019
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
ZIELA DELVIRA. (2019).PENGGUNAAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) DAN POC URIN KELINCI UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.).(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd