Detail Cantuman Kembali
PENGGUNAAN BAKTERI PELARUT FOSFAT (Pseudomonas fluorescens) SEBAGAI PUPUK HAYATI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)
Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan komoditi pangan yang banyak memiliki kandungan, di antaranya 35 g protein, 53 g karbohirat, 18 g lemak dan 8 g air dalam 100 g bahan makanan (Suprapto,2004 dalam Soverda dan Tiur, 2009). Kedelai banyak mengandung isoflavon dimana kandungan ini dapat menghambat pertumbuhan kanker (Asep, 2012).
Di kabupaten Limapuluh Kota banyak permintaan akan kedelai baik untuk pembuatan tahu, tempe ataupun susu. Menurut BPS (2013), tercatat bahwa produksi di kabupaten Limapuluh Kota tidak ditemukan. Hal ini disebabkan karena sulitnya berbudidaya kedelai, tingkat serangan hama dan penyakit tinggi, dan produksi yang rendah. Oleh karena itu, minat petani dalam berbudidaya kedelai menjadi kurang serta tenologi untuk meningkatkan produksi juga masih kurang (Komunikasi Pribadi ; Handoko, 2011 dalam Sukoco 2012).
Produksi kedelai menurun dikarenakan banyak ion H+ yang disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga tanah menjadi masam (Ratna, 2007). Pada tanah masam banyak mengandung Al+ serta Fe+ sehingga menyebabkan pemberian pupuk SP36 menjadi tidak efektif dan efisien di mana unsur tersebut mengikat dalam bentuk H2PO4- (Jones 1982 dalam Elfiati, 2005). Hal ini menyebabkan polong kedelai menjadi tidak bernas dan berukuran kecil. maka diperlukan bakteri P.fluorescens. Bakteri P.fluorescens mampu mengeluarkan asam-asam organik yang dapat meningkatkan ketersedian P (Noor 2005) serta menghasilkan ZPT berupa Asam Indol Asetat (IAA) dan Asam Giberelin (GA3) (Tisdale, dkk 1995 dalam Agustamar , 2012).
Proyek Usaha Mandiri (PUM) dilaksanakan di kebun percobaan Politeknik Pertanian Univesitas Andalas pada tanggal 19 September 2013 sampai 23 Januari 2014. Luas lahan yang digunakan 200 m2 sebagai perlakuan teknologi dan 50 m2 sebagai kontrol. Pada pelaksanaan PUM ini menggunakan metode uji t dengan menggunakan sampel sebanyak 10 buah/ perlakuan. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada PUM ini adalah pemberian bakteri P.fluorescens memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan memberikan pengaruh sangat nyata terhadap jumlah polong/tanaman, jumlah biji/tanaman, bobot biji/tanaman, bobot 100 biji. Sedangkan, analisis finansial yang diperoleh R/C ratio 1.146, profitabilitas 14.6%, BEP hasil 36.74, BEP harga 7856.6 dan pendapatan Rp. 378.834,-.
RIFAL PRAYUDA
RIFAL PRAYUDA - Personal Name
Proyek Usaha Mandiri
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2014
Payakumbuh
28 januari 2014
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
RIFAL PRAYUDA. (2014).PENGGUNAAN BAKTERI PELARUT FOSFAT
(Pseudomonas fluorescens) SEBAGAI PUPUK HAYATI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI
(Glycine max (L.) Merill).(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd