RENI DASTI; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

PEMBUATAN PETA GEOLOGI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA


Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari 13 kecamatan, 79 nagari, dan 401 jorong
dengan kecamatan yang memiliki wilayah administrasi terluas yaitu Kecamatan Kapur
IX dengan luas wilayah 840,911 km 2 , dan kecamatan yang memiliki wilayah
administrasi terkecil yaitu Kecamatan Luak dengan luas wilayah 46,8684 km 2 . Tujuan
dari penelitian ini ialah mengumpulkan, membuat basis data dan membuat peta geologi
yang dapat memberikan informasi tentang jeni-jenis batuan yang menentukan batuan
yang cocok untuk pemukiman ataupun yang cocok untuk berbagai kegiatan lainnya.
Metode yang digunakan ialah digitasi peta dasar, cut poligon, overlay dari peta geologi,
kabupaten, pemukiman dan melakukan survey lapangan. Dari hasil yang didapatkan
Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari 13 kecamatan, 79 nagari, dan 401 jorong
dengan kecamatan yang memiliki wilayah administrasi terluas yaitu Kecamatan Kapur
IX dengan luas wilayah 840,911 Km 2 , dan kecamatan yang memiliki wilayah
administrasi terkecil yaitu Kecamatan Luak dengan luas wilayah 46, 8684 km 2 . Batuan
yang paling banyak ditemukan pada Kabupaten Lima Puluh Kota ialah Batuan
alluvium. Batuan alluvium paling banyak terdapat pada Kecamatan Kapur IX yaitu
403 km 2 . Batuan induk alluvium apabila batuan tersebut menjadi tanah maka disebut
aluvial. Aluvial merupakan tanah yang subur untuk pertanian. Batuan allluvium
memiliki potensi air tanah yang bagus. Batuan yang paling sedikit ditemukan di
Kabupaten Lima Puluh Kota ialah batubara. Batubara ditemukan pada Kecamatan
Mungka dengan luas 2,29 km 2 . Batubara adalah bahan baku fosil. Batubara dapat
terbakar, terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama terdiri dari karbon,
hidrogen, dan oksigen. Batubara banyak digunakan sebagai sumber energi pembangkit
listrik. Untuk meningkatkan kemajuan dan perkembangan Kabupaten Lima Puluh
Kota lebih bagus kegiatan pertanian ataupun kegiatan lainnya dipusatkan pada
kecamatan yang mempunyai tanah-tanah seperti itu, karena tanah alluvium
merupakan tanah yang subur, datar, dan mempunyai banyak air. Faktor yang
mempengaruhi pembentukan akuifer dan proses karakteristik airtanah adalah
komposisi mineral penyusun akuifer, proses dan pola pergerakan airtanah, serta
lamanya airtanah tinggal dan terjebak dalam akuifer. Pergerakan dan lamanya
airtanah berada dalam akuifer menyebebkan terjadinya pelarutan mineral-mineral
batuan penyusun akuifer, sehingga akan meningkatkan komposisi kimia airtanah.
Semakin lama airtanah kontak dengan batuan dan semakin jauh airtanah mengalami
pergerakan hidrolik, maka semakin banyak mineral batuan yang terlarut di dalamnya,
sehingga akan memengaruhi perubahan sifat hidrogeokimia atau evolusi airtanah.
Kata Kunci: Peta, Geologi, Kabupaten Lima Puluh Kota, Akuifer, dan Airtanah.
RENI DASTI
RENI DASTI - Personal Name
Proyek Usaha Mandiri
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2019
Payakumbuh
25 Januari 2019
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
RENI DASTI. (2019).PEMBUATAN PETA GEOLOGI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd