Surya mulyadi Bp 15252321034; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

PENGGUNAAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L).


RINGKASAN
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) secara ekonomi merupakan tanaman kacang-kacangan yang menduduki urutan kedua setelah kedelai, sehingga berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki peluang pasar dalam negeri yang cukup besar. Produksi kacang tanah selama kurun waktu 5 tahun cenderung menurun rata– rata 1, 52 % per tahun dari 836, 295 ton pada tahun 2005 menjadi 785, 151 ton pada tahun 2009, sedangkan laju peningkatan produktivitas baru mencapai 1,88% per tahun dan luas panen menurun 3, 30% per tahun. Untuk meningkatkan hasil produksi kacang tanah bisa dilakukan dengan cara memperluas lahan pertanian (Exstensifikasi) dan tanpa memperluas lahan pertanian, yaitu dengan penggunaan benih unggul, pemakain pupuk, irigasi, dan pestisida. Namun dengan cara ini tanaman kacang tanah telah mencapai hasil yang maksimum, sehingga dengan teknologi yang ada produksi tidak dapat ditingkatkan lagi. Salah satu peluang untuk menaikkan produksi adalah dengan menggunakan Monosodium Glutamat (MSG).
Senyawa MSG mempunyai peran yang sama dengan hormon perangsang tumbuh seperti hormon giberelin. Hormon giberelin dapat memacu pembungaan secara langsung karena berpengaruh terhadap perkembangan sel tumbuhan. Penggunaan hormon ini berfungsi untuk memacu keanekaragaman fungsi sel sehingga sel yang awalnya diarahkan untuk pertumbuhan tunas daun dialihkan untuk pertumbuhan tunas bunga.
Budidaya kacang tanah telah dilaksanakan di lahan praktek kampus Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada bulan September sampai bulan Desember 2017. Dalam kegiatan ini tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman kacang tanah varietas Kelinci yang bersertifikat dengan perlakuan MSG 300 kg/ha dan 3,75 kg untuk luasan lahan 125 m2, dan dibandingkan dengan tanpa MSG dengan luasan lahan 125 m2.
Berdasarkan hasil pengamatan dan uji t Tabel, pemberian MSG pada tanaman kacang tanah menunjukkan pengaruh yang berbeda tidak nyata pada tinggi tanaman dan jumlah cabang. Sedangkan pada pengamatan generatif menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata pada pengamatan jumlah polong/tanaman, jumlah polong bernas/tanaman,berat biji kering/tanaman, dan berat 100 biji, dan berbeda tidak nyata pada jumlah biji/polong. Pada lahan yang diberi teknologi MSG diperoleh produksi tanaman sebanyak 17 kg/125 m2 (0,6 ton/ha), meningkat 20% dibandingkan dengan produksi tanaman tanpa teknologi MSG yaitu 13 kg/125 m2 (0,4 ton/ha).
RINGKASAN
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) secara ekonomi merupakan tanaman kacang-kacangan yang menduduki urutan kedua setelah kedelai, sehingga berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki peluang pasar dalam negeri yang cukup besar. Produksi kacang tanah selama kurun waktu 5 tahun cenderung menurun rata– rata 1, 52 % per tahun dari 836, 295 ton pada tahun 2005 menjadi 785, 151 ton pada tahun 2009, sedangkan laju peningkatan produktivitas baru mencapai 1,88% per tahun dan luas panen menurun 3, 30% per tahun. Untuk meningkatkan hasil produksi kacang tanah bisa dilakukan dengan cara memperluas lahan pertanian (Exstensifikasi) dan tanpa memperluas lahan pertanian, yaitu dengan penggunaan benih unggul, pemakain pupuk, irigasi, dan pestisida. Namun dengan cara ini tanaman kacang tanah telah mencapai hasil yang maksimum, sehingga dengan teknologi yang ada produksi tidak dapat ditingkatkan lagi. Salah satu peluang untuk menaikkan produksi adalah dengan menggunakan Monosodium Glutamat (MSG).
Senyawa MSG mempunyai peran yang sama dengan hormon perangsang tumbuh seperti hormon giberelin. Hormon giberelin dapat memacu pembungaan secara langsung karena berpengaruh terhadap perkembangan sel tumbuhan. Penggunaan hormon ini berfungsi untuk memacu keanekaragaman fungsi sel sehingga sel yang awalnya diarahkan untuk pertumbuhan tunas daun dialihkan untuk pertumbuhan tunas bunga.
Budidaya kacang tanah telah dilaksanakan di lahan praktek kampus Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada bulan September sampai bulan Desember 2017. Dalam kegiatan ini tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman kacang tanah varietas Kelinci yang bersertifikat dengan perlakuan MSG 300 kg/ha dan 3,75 kg untuk luasan lahan 125 m2, dan dibandingkan dengan tanpa MSG dengan luasan lahan 125 m2.
Berdasarkan hasil pengamatan dan uji t Tabel, pemberian MSG pada tanaman kacang tanah menunjukkan pengaruh yang berbeda tidak nyata pada tinggi tanaman dan jumlah cabang. Sedangkan pada pengamatan generatif menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata pada pengamatan jumlah polong/tanaman, jumlah polong bernas/tanaman,berat biji kering/tanaman, dan berat 100 biji, dan berbeda tidak nyata pada jumlah biji/polong. Pada lahan yang diberi teknologi MSG diperoleh produksi tanaman sebanyak 17 kg/125 m2 (0,6 ton/ha), meningkat 20% dibandingkan dengan produksi tanaman tanpa teknologi MSG yaitu 13 kg/125 m2 (0,4 ton/ha).

saya atas nama Surya Mulyadi mahasiswa Jurusan Budidaya Tanaman Pangan menyatakan bertanggung jawab atas laporan tugas akhir ini
NONE
Laporan Tugas Akhir
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2019
Payakumbuh
16 Agustus 2019
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Surya mulyadi Bp 15252321034. (2019).PENGGUNAAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L)..(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd