Detail Cantuman Kembali
KELAYAKAN BUDIDAYA BAWANG MERAH DAN PENANGANAN PASCA PANEN MENJADI BAWANG GORENG
Bawang merah (Allium ascalonicum L) merupakan jenis tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain memiliki harga jual yang cukup stabil, permintaan terhadap bawang merah selalu ada sepanjang tahun. Bawang merah adalah salah satu bumbu masakan yang setiap hari, setiap bulan bahkan setiap tahun penggunaan dan kebutuhan bumbu rempah tersebut tidak pernah surut. Bawang merah selalu dibutuhkan oleh ibu rumah tangga, pengusaha makanan hingga pengusaha kuliner sebagai bumbu wajib bagi setiap masakan yang akan dihidangkan maupun yang akan dijual.
Budidaya bawang merah menggunakan pupuk kandang ayam dan arang sekam. Dosis pupuk kandang ayam yang diberikan adalah 375 kg/luas lahan dengan luas lahan yaitu 171m2. Sedangkan dosis untuk arang sekam yang akan diberikan adalah 150 kg/luas lahan dengan luas yaitu 171m2. Hasil panen bawang merah dipasarkan dalam bentuk bawang merah dan olahan bawang goreng. Persentase penjualan untuk bawang merah adalah 90% sedangkan 10% diolah menjadi bawang goreng karena permintaan terhadap bawang goreng tidak terlalu banyak dan pada umumnya banyak konsumen mencari bawang merah dalam keadaan mentah. Penjualan bawang merah dan bawang goreng dijual secara langsung kepada konsumen.
Keunikan bawang merah adalah minimnya penggunaan pupuk kimia saat budidaya. Budidaya bawang merah yang dilakukan memanfaatkan pupuk organik dengan tujuan hasil produksi yang dihasilkan minim terhadap penyerapan bahan kimia pada masa pertumbuhan dan juga pengganti penggunaan pupuk anorganik yang tidak ramah lingkungan sehingga penggunaan pupuk organik selain aman untuk hasil produksi yang dihasilkan juga ramah lingkungan. Sementara, keunikan produk bawang goreng dari yang sudah ada adalah dari segi kemasan jika biasanya orang menjual bawang goreng hanya dengan kemasan biasa maka di Proyek Wirausaha Mahasiswa ini bawang goreng dikemas dengan kemasan yang menarik. Dimana pada kemasan tertera label sebagai identitas produk dan sebagai ciri khas produk hasil Proyek Wirausaha Mahasiswa. Bawang goreng yang akan dijual memiliki rasa yang gurih sehingga membuat konsumen tertarik untuk membelinya.
Total penjualan yang diperoleh dalam usaha budidaya bawang merah dan bawang goreng adalah Rp 2.582.000 dengan total laba yang diperoleh adalah sebesar Rp 1.699.205. Biaya yang dikeluarkan sampai akhir produksi yaitu sebesar Rp 1.575.357. Usaha budidaya bawang merah memiliki R/C ratio sebesar 2,9 berarti layak diusahakan karena memiliki R/C ratio > 1. Profit margin 1,5 dan hasil ROA yaitu 58,2% dan ROE yaitu 136,8% serta BEP bawang merah dengan memproduksi sebanyak 26,94 kg dengan harga jual Rp 6.937,02 / kg. Sedangkan BEP harga dan BEP produksi dalam pengolahan bawang goreng adalah Rp 13.011 / 250gr dengan total produksi 13 bungkus.
Kata kunci : Bawang merah, bawang goreng
PURNAMASARI, AGUSTIN
AGUSTIN PURNAMASARI - Personal Name
Proyek Usaha Mandiri
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2019
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
AGUSTIN PURNAMASARI. (2019).KELAYAKAN BUDIDAYA BAWANG MERAH DAN PENANGANAN PASCA PANEN MENJADI BAWANG GORENG.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd