Salvia; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

Ibw-Pemda CSR membangun kampung wisata berbasis masyarakat di kota Bukittinggi


Tujuan dari Program lbW membangun Kampung Wisata adalah meningkatkan taraf ekonomi masyarakat melalui program pariwisata, sesuai dengan misi kota Bukittinggi yang tertuang dalam RPJMD tahun 2011-2015 yaitu "meningkatkan pelayanan kepariwisataan yaitu kualitas pelayanan, menggali potensi wilayah untuk menunjang kepariwisataan dan mengikut sertakan masyarakat dalam pengelolaannya". Dalam program IbW ini ada dua kampung yang disiapkan menjadi kampung wisata yaitu Kampung wisata Kopi Bukik Apik dan Kampung wisata Sanjai Mangih Gantiang. Kedua kampung wisata ini memiliki ciri khas masingmasing yaitu kelurahan Bukik Apik terkenal dengan kampung kopi karena masyarakatnya banyak yang berprofesi "marandang kopi", dan kelurahan Manggih Gantiang terkenal dengan kampung sanjai karena masyarakatnya banyak berprofesi membuat kerupuk sanjai (kerupuk singkong). Dari cetita tempo dulu, dikatakan bahwa, Belanda membangun Kota Bukittinggi dari hasil kopi orang Bukik Apik. Sejarah ini tenggelam bersamaan dengan tenggelamnya produksi kopi Bukik apik sehingga hampir tinggal nama. Di kampung Sanjai masyarakatnya sebagian besar adalah bertani palawija terutama singkong, karena tanahnya kurang subur. Singkong tersebut diolah menjadi kerupuk yang dikenal dengan kerupuk sanjai karena dibuat oleh orang dari kampung sanjai. Kerupuk sanjai merupakan oleh-oleh khas kota Bukittinggi. Wilayah Bukik Apik terletak pada ketinggian dan berdekatan dengan objek wisata Janjang Saribu dan Ngarai Sianok. Masyarakatnya memiliki usaha yang khas yaitu marandang kopi (mesangrai kopi). Bukik Apik layak dijakan sebagai desa wisata dan kopi Bukik Apik merupakan komoditi unggulannya. Hal ini memungkinkan karena proses pembuatannya berbeda dengan daerah lain yaitu merendang dengan "balango" sehingga menhasilkan rasa yang berbeda dengan kopi daerah lainnya dan ini layak untuk dijual kepada wisatawan. Jika pada tahun ini kegiatan Ini difokuskan pada pembinaan dan pendampingan kelompok, maka pada tahun II ini pernbinaan dan pendampingan difokuskan pada perorangan (per rumahtangga) yang telah siap untuk membuka warung rumahan di kampung wisata. Pada tahun II ini juga dilakukan pelatihan difersifikasi dan fortifikasi produk khas kampung wisata clan melakukan pembinaan dan pendampingan perorangan terhadap rumahtangga yang telah siap membuka warung rumahan. Dalam pelaksanaannya di lapangan, program lb W juga bersinergi dengan PKK sebagai lembaga yang membina kesejahteraan keluraga, disamping dengan SKPD terkait. Untuk layak dijual, masalah kebersihan merupakan focus utama, baik kebersihan rumahtangga maupun lingkungan. Untuk itu dilakukan bersama PKK dilakukan pembinaan budaya hidup bersih dan sehat (BHBS) terhadap industri rumahan baik bagi rumah tangga pengolah kopi maupun sanjai. Diamping itu juga dilakukan pembenahan terhadap dapur, displai produk dan disain ruang saji s paya lebih menarik namun tetap mempertahankan kesan rumahan sehingga isatawan bisa menikmati nuansa rumah ketika dia datang bertamu sambil erbelanja. Disamping produk utama yang dijual yaitu kopi dan sanjai, juga kepada ggota kelompok telah diberikan pelatihan dan pendampingan pengembangan
Salvia - Personal Name
rince alfia fadri - Personal Name
efizen - Personal Name
Laporan Pengabdian Masyarakat
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2015
Payakumbuh
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Salvia. (2015).Ibw-Pemda CSR membangun kampung wisata berbasis masyarakat di kota Bukittinggi.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd