Detail Cantuman Kembali
IbM Penerapan budidaya padi metode SRI dengan teknologi mikroba pelarut fospat di nagari talang maua
- Bagikan:
lbM Penerapan budidaya padi metode SRI dengan teknologi mikroba pelarut fospat di
nagari Talang Maua telah dilaksanakan pada dua kelompok tani Oriza sativa dan Tunas
Harapan. Kegiatan pertama dilakukan penyuluhan dan bimbingan dengan materi
sosialisasi dan penyusunan program kegiatan selama pelaksanaan IbM. Penjelasan
mengenai teknologi yang akan diberikan dengan maksud dan tujuan serta proses yang
akan dijalankan selama kegiatan lpteks bagi Masyarakat ini berlangsung. Dilanjutkan
dengan pemberian kuisioner untuk mengetahui pemahaman anggota kelompok tani
terhadap teknologi yang akan diberikan dari penjelasan yang sudah diberikan. Hasil dari
penjelasan ini semua anggota kelompok tani mencapai 95% memahami dan menerima
teknologi yang akan diterapkan.
Pertemuan berikutnya kegiatan pelatihan dengan materi (1) membuat media
Trichodermaharzianum sebagai bahan stater untuk membuat kompos. (2) Perbanyakan
biang Pseudomonas fluorescents. (3) Pembuatan kompos jerami. Ketiga jenis pelatihan
ini dikuti oleh ke dua anggota kelompok tani Oriza sativa dan Tunas Harapan. Selama
kegiatan pelatihan berlangsung diawasi oleh tim lbM untuk mengetahui tingkat
keberhasilannya. Demikian juga dengan pengamatan yang dilakukan untuk beberapa
hari kedepan tetap dipantau oleh Tim lbM.
Kegiatan selanjutnya membuat demplot pada yang mana lahan demplot pada kedua
lahan K.T Oriza sativa dan Tunas Harapan. Tahap pertama adalah membuat kompos
jerami dengan melakukan pemberian Trichoderma harzianum sebagai bahan perombak
jerami dan ditambah dengan pupuk kandang, dan ditutup dengan plastic hitam. Lahan
sawah yang sudah siap olah ditebarkan Pseudomonas fluorescents. Kemudian di\"llkukan
inkubasi selama l minggu baik kompos jerami untuk proses pelapukan maupun
Pseudomonas fluorescents untuk pertumbuhan dan perbanyakannya dilahan sawah.
Kemudian ditebarkan pupuk bioorganic, selanjutnya dilakukan pembuatan persemaian
yang dibiarkan umur bibit sampai 10 hari.
Hasil yang diperoleh pada demplot K. T. Oryza sativa dan Tunas Harapan pada budidaya
metode SRI :Jumlah malai/rumpun (46-49 malai), jumlah gabah/malai (62-68), berat
1000 biji (21,2-20,1) serta produksi (9,67-10,72ton/ha). Hasil yang diperoleh pada
system konvensional .Jumlah malai/rumpun (30-29 malai), jumlah gabah/rnalai (38-
36), berat 1000_ biji (19,9-19,1) serta produksi (3,63-3,74ton/ha). Analisa finansial
dengan B/C 3,16-3,39 metode SRI dam 0,8-0,14 sistem konvensiona\.
Kegiatan selanjutnya membuat demplot pada yang mana lahan demplot pada kedua
lahan K.T Oriza sativa dan Tunas Harapan. Tahap pertama adalah membuat kompos
jerami dengan melakukan pemberian Trichoderma harzianum sebagai bahan perombak
jerami dan ditambah dengan pupuk kandang, dan ditutup dengan plastic hitam. Lahan
sawah yang sudah siap olah ditebarkan Pseudomonas fluorescents. Kemudian di\"llkukan
inkubasi selama l minggu baik kompos jerami untuk proses pelapukan maupun
Pseudomonas fluorescents untuk pertumbuhan dan perbanyakannya dilahan sawah.
Kemudian ditebarkan pupuk bioorganic, selanjutnya dilakukan pembuatan persemaian
yang dibiarkan umur bibit sampai 10 hari.
Pertemuan berikutnya kegiatan pelatihan dengan materi (1) membuat media
Trichodermaharzianum sebagai bahan stater untuk membuat kompos. (2) Perbanyakan
biang Pseudomonas fluorescents. (3) Pembuatan kompos jerami. Ketiga jenis pelatihan
ini dikuti oleh ke dua anggota kelompok tani Oriza sativa dan Tunas Harapan. Selama
kegiatan pelatihan berlangsung diawasi oleh tim lbM untuk mengetahui tingkat
keberhasilannya. Demikian juga dengan pengamatan yang dilakukan untuk beberapa
hari kedepan tetap dipantau oleh Tim lbM.
Laporan Pengabdian Masyarakat
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2015
Payakumbuh
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Darnetti. (2015).IbM Penerapan budidaya padi metode SRI dengan teknologi mikroba pelarut fospat di nagari talang maua.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd