Detail Cantuman Kembali
BIOTEKHNOLOGI MIKROBA DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DAN PERANANNYA TERHADAP TANAH DAN TANAMAN
Salah satu masalah yang sering ditemui ketika menerapkan pertanian
organik adalah kandungan bahan organik dan status hara tanah yang rendah.
Limbah organik seperti sisa-sisa tanaman dan kotoran binatang temak tidak bisa
langsung diberikan ke tanaman. Limbah organik harus dihancurkan/dikomposkan
erlebih dahulu oleh mikroba tanah menjadi unsur hara yang dapat diserap oleh
tanaman. Mikroba- mikroba tanah banyak yang berperan di dalam penyediaan
maupun penyerapan unsur hara bagi tanaman.
Limbah agroindustri seperti tandan kosong kelapa sawit, jerami padi,
sampah kota merupakan limbah yang keberadaannya selalu ada dan melimpah
disekitar kita serta masih belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Limbah
tersebut potensil untuk dijadikan sebagai pupuk hayati karena banyak
mengandung unsur hara yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman, sehingga dapat
nenekan penggunaan pupuk kimia yang pada ahimya dapat mengurangi biaya
produksi. Disamping itu pemanfaatan limbah organik ini juga dapat mengurangi
dampak pencemaran lingkungan yang dapat merusak kesehatan. Penelitian akan
dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan rumah kaca dan kebun percobaan
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Penelitian ini bertujuan mengetahui berbagai jenis mikroorganisme
indigenus yang berasal dari berbagai jenis bahan organik yang terdekomposisi
secara alarniah di dataran rendah, dataran sedang, dan dataran tinggi dan untuk
mengetahui mikroorganisme yang paling efektif dalam pembuatan pupuk
organik.
Hasil dari penelitin ini adalah : 1). Terjadi interaksi antara perlakuan
kombiasi jenis mikroorganisme dengan hijauan dan punya pengaruh terhadap nilai
C organik, kadar N, P205, K20, ditingkat dekomposisi bahan organik, sedangkan
terhadap nilai C/N Ratio tidak terdapat interaksi antara kedua jenis perlakuan
tersebut. 2). Nilai kadar N tertinggi sebesar 3,17% terdapat pada perlakuan ~H2,
kadar P205 tertinggi sebesar 0,49% terdapat pada perlakuan ~H3, kadar K20
tertinggi sebesar 3,56% terdapat pada perlakuan ~3,dan tingakat dekomposisi
bahan organik tertinggi sebesar 89,50% terdapat pada perlakuan K1H1. 2). Jenis
mikroorganisme dan jenis bahan organik akan mempengaruhi kadar unsur hara
dan tingkat dekomposisi bahan organik. 3). Mikrooorganisme dari golongan
jamur lebih toleran dalam suasana anaerob dan lebih kuat dalam mendekomposisi
kadar lignin, selulosa dan herniselulosa yang lebih tinggi dalam bahan organik
bila dibangkan dengan golongan bakteri. 4). Golongan bakteri lebih aktif dan
kuat mendekomposisi bahan oragnik dalam suasana aerob dengan kadar lignin,
selulosa, dan hemiselulosa yang lebih rendah dalam bahan organik. 5).
Kandungan C besar organik, N, P205, dan K20 dalam pupuk kompos dipengaruhi oleh
kadar C organik, N, P205 dan K20 dalam Bahan Organik segar serta tingkat
dekomposisinya
Kata Kunci: Mikroorganisme, Bahan Organisme
Laporan Penelitian
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2013
Payakumbuh
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Soemarsono. (2013).BIOTEKHNOLOGI MIKROBA DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DAN PERANANNYA TERHADAP TANAH DAN TANAMAN.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd