Detail Cantuman Kembali
IbM NAGARI TAEH YANG MEWUJUDKAN BUDIDAYA PADI METODE SRI
IbM Nagari Taeh mewujudkan budidaya padi rnetode SRI telah dilaksanakan pada dua
kelompok tani Pulau Mote dan Sepakat. Kegiatan pertama dilakukan sosialisasi dan
penyusunan program kegiatan selama pelaksanaan lbM. Penjelasan mengenai teknologi yang
akan diberikan dengan maksud dan tujuan serta proses yang akan dijalankan selama kegiatan
Ipteks bagi Masyarakat ini berlangsung, Dilanjutkan dengan pemberian kuisioner untuk
mengetahui pemahaman anggota kelompok tani terbadap teknologi yang akan diberikan dari
penjelasan yang sudah diberikan. Hasil dari penjelasan ini semua anggota kelompok tani
mencapai 92% memabami dan menerima teknologi yang akan diterapkan.
Pertemuan berikutnya kegiatan pelatihan dengan materi (1) membuat media
Trichodermaharzianum sebagai bahan stater untuk membuat kompos. (2) Perbanyakanbiang
Pseudomonas fluorescents. Kedua jenis pelatihan ini dikuti oleh ke dua anggota kelompok
tani Pulau Mote dan Sepakat. Selama kegiatan pelatihan berlangsung diawasi oleh tim lbM
untuk mengetahui tingkat keberhasilannya, Demikian juga dengan pengamatan yang
dilakukan untuk beberapa hari kedepan tetap dipantau oleh Tim lbM.
Kegiatan selanjutnya membuat demplot pada masing-masing lahan kelompok tani Pulau
Mote dan Sepakat. Tahap pertama adalah membuat kompos jerami dengan melakukan
pemberian Trichoderma harzianum sebagai bahan perombak jerami dan ditambah dengan
pupuk kandang, dan ditutup dengan plastic hitam. Lahan sawah yang sudah siap olah
ditebarkan Pseudomonas fluorescents. Kemudian dilakukan inkubasi selama 1 minggu baik
kompos jerami untuk proses pelapukan maupun Pseudomonas fluorescents untuk
pertumbuhan dan perbanyakannya dilahan sawah. Kemudian dilakukan pembuatan
persemaian yang dibiarkan umur bibit sampai 10 hari.
Penyuluhan yang diberikan tentang budidaya padi metode SRI memberikan respon positif
bagi petani dari kuisioner yang diberikan. Anggota kelompok tani dari dua lokasi
memperoleh nilai minimal 80 dari setiap poin pertnyaan, nilai ini termasuk baik (B). Nilai
skor tertinggi diperoleh dari tingkat pemahaman dan penerimaan petani terhadap budidaya
padi metode SRI mencapai angka 92%.
Pengamatan yang telab dilakukan pada demplot memperlihatkan perbedaan pad~ tinggi
tanaman, jumlah anakan, jumlah malai, jumlah gabah per rumpun dan produksi antara
metode SRI dan system konvensional.Pada metode SRI dibandingkan dengan system
konvensionalberturut: tinggi tanaman berkis arantara 82,5-99 cm dan70,2- 74,4 cm, jumlah
anakan 57-60 dan 32-34 anakan, jumlah malai 47-48 dan 29-30 anakan, jumlah gabah per
rumpun 214-205 dan 98-99 butir, produksi perhektar 10,05-10, 18 dan 6,05-6,12 ton.
Efis iensi penggunaan alat rotary weeder 65 ,51-61, 7 6 %. Tingkat kuntungan dipero leh dengan
metode SRI Rp 44.230.000- Rp 45.084.000, dengan system konvensional Rp 14.400.000- Rp
15.020.000. B/C ratio dengan metode SRI 2,79-2,81 dan system konvensional 1,36-1,38.
Laporan Pengabdian Masyarakat
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2014
Payakumbuh
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Nelson Elita. (2014).IbM NAGARI TAEH YANG MEWUJUDKAN BUDIDAYA PADI METODE SRI.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd