Yudistira; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

IMUNISASI MIKROALGA DALAM FORMULASI RANSUM SEBAGAI SUPLEMEN ALAMI PENGGANTI ZAT ADITIF PADA BROILER


Pennasalahan yang dihadapi peternak pada saat ini adalah ; 1) Pemakaian
zat aditif buatan dalam pakan ternak sudah tidak terbatas dan membahayakan bagi
kesehatan 2) Belum banyak produk peternakan terutama asal unggas, yang aman
dan sehat bagi konsumen. Eksplorasi terhadap potensi alam yang belum banyak
terekspos untuk pakan ternak adalah mikroalga. Sebuah penelitian dirancang selama
dua tahun. Pada tahun pertama adalah identifikasi mikroalga dan mengujinya secara
biologis untuk mengetahui efektifannya sebagai pakan suplemen alami. Pada tahun
kedua dilakukan penelitian dalam 4 tahap yai.tu ; Tahap pertama;.optimasi medium
pertumbuhan mikroalga, Tahap ke dua; Uji pertumbuhan mikroalga pada beberapa
medium, Tahap ke tiga; uji kandungan nilai gizi, dan tahap ke 4; uji potensi
mikroalga sebagai zat anti bakteri.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui medium yang terbaik dan optimal -
untuk pertumbuhan mikroalga, medium nutrisi yang terbaik untuk pertumbuhannya,
kandungan nilai gizinya serta uji potensi mikroalga sebagai zat anti bakteri.
Metode Penelitian tahap dua adalah ; uji kualitas air yaitu kadar BOD,COD, pH
dan salinitas. Untuk melihat medium yang terbaik untuk pertumbuhan mikroalga
dilakukan budidaya skala labor pada beberapa medium yaitu Medium ekstrak toge
(MET), medium limbah tahu (ML T), medium rendaman kedele (MRK), medium
ekstrak feses ayam (MEF A) dan medium Basal Bold (MBB). Setelah dibudidayakan
diuji kandungan gizi masing-masing mikroalga tersebut juga kemampuannya sebagai
zat anti bakteri.
Hasilnya menunjukkan bahwa ; 1) Optimasi medium untuk pertumbuhan
mikroalga yang berkembang diperairan sekitar peternakan ayam adalah, BOD 6,29-
8,29 mg/L, COD 24-32 mg/L, Salinitas 32,32-35,44 mg/L, pH 6,9-8,96, suhu
27,5°C. 2) Budidaya mikroalga pada beberapa sumber nutri diperoleh gambaran
bahwa medium rendaman kedele (MRK) adalah yang terbaik dibanding medium
ekstrak toge (MET), medium limbah tahu (ML T), medium ekstrak fese ayam
(MEFA) dan medium basal bold (MBB). 3). Adanya interaksi medium kultur dengan
konsentrasi nutrisi dimana yang terbaik adalah medium rendaman kedele (MRK)
pada konsentrasi 4 %, dengan kerapatan sel mencapai 37,850 sel/ml, populasi pada
hari ke 10 adalah 156,87 x 106 sel/rnl. 4) Nilai gizi mikroalga yang tumbuh da
berbagai medium berkisar antara 50,23 % yang terendah (ML T) dan yang terting ·
adalah 63,07 % (MRK). Kandungan Beta carotin yang terendah adalah 6,3 mg/gram
(MLT) dan yang tertinggi adalah 8,0 mg/gram ( MRK). Kandungan Vitamin C yang
terendah adalah 2,24 mg/gram (MLT) dan yang tertinggi adalah 2,62 mg/gram
(MRK), sedangkan kandungan vitamin E yang terendah adalah 0,8 mg/gram dan '\_
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Salvia, Yudistira, Irdawati
IMUNISASI MIKROALGA DALAM RANSUM
SEBAGAI SUPLEMEN ALAMI
PENGGANTI ZAT ADITIV PADA BROILER
RINGKASAN
yang tertinggi adalah 1, 14 mg/gram (MET). 5) Mikroalga berpotensi sebagai zat anti
bakteri, terutama untuk gram positif.
Dari hasil penelitian tahun pertama dan tahun ke dua dapat disimpulkan bahwa
Mikroalga yang berkembang di perairan sekitar petemakan didominasi oleh
Scenedesmus dan Croococcus yang berpotensi dijadikan sebagai suplemen alami
pengganti zat aditiv untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan pertumbuhan broiler.
Yudistira - Personal Name
Salvia - Personal Name
Irdawati - Personal Name
Laporan Penelitian
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2010
Payakumbuh
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Yudistira. (2010).IMUNISASI MIKROALGA DALAM FORMULASI RANSUM SEBAGAI SUPLEMEN ALAMI PENGGANTI ZAT ADITIF PADA BROILER.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd