Detail Cantuman Kembali
Pemamfaatan cendawan mikroriza arbuskular indigenus dan pupuk hijau setempat untuk meningkatkan produktivitas lahan kritis dan hasil tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.)
Masalah utama yang dihadapi dalam pemanfaatan lahan kritis untuk
rtanian adalah ; I) reaksi tanahnya masam, 2) miskin unsur hara, 3) banyaknya ion
Al yang dapat mengikat fosfor, 4) kandungan bahan organik rendah, dan 5) tekstur
tanah kasar sehingga ketersediaan air sangat rendah bagi tanaman. Usaha perbaikan
ifat fisik, dan kimia sudah banyak dilakukan, namun basil yang diperoleh belum
optimal. Oleh karenanya perlu perbaikan secara biologi dengan memanfaatkan
Cendawan Mikoriza Arbuskula indigenus dan pupuk hijau setempat
Penelitian tentang Potensi Cendawan Mikoriza Arbuskular lndigenus Di
RhizosfirTanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L) pada Laban Kritis (tahap I) telah
dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Ilmu Tanah dan Hama Penyakit
Fakultas Pertanian Unand, sedangkan penelitian tentang Efektivitas Berbagai Genus
Cendawan Mikoriza Arbuskula Indigenus terhadap Serapan Hara P dan
Perturnbuhan Tanaman Jarak Pagar(Jatropha curcas L.), dilakukan di Laboratorium,
dan rumah Kaea Fakultas Pertanian Unand. Penelitian ini bertujuan untuk ; 1)
mengetahui keragaman dan potensi Cendawan Mikoriza Arbuskular indigenus di
hizosfir tanaman jarak pagar, 2) mendapatkan berbagai isolat Cendawan Mikoriza
Arbuskula indigenus spesifik tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) pada lahan
kritis (Percobaan I). Sedangkan pada percobaan II bertujuan mendapatkan isolat
Cendawan Mikoriza Arbuskula yang paling efektif terhadap pertumbuhan dan
serapan hara P pada tanamanjarak pagar (Jatropha curcas L.) di lahan kritis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; lahan kritis Tanjung Alai Solok
terdapat 5 genus CMA yaitu Glomus terdiri dari ( Glomus sp 1, Glomus sp2, Glomus
sp3, Glomus sp4, Glomus sp5, Glomus sp6, Glomus sp7, Glomus sp8), Acaulospora
terdiri dari (Acaulospora spl, Acaulospora sp 2, Acaulospora sp3), Gigaspora
terdiri dari (Gigaspora spl, Gigaspora sp2), Scutelospora spl, Enterophospora sp,
Scutelospora sp2, serta Sclerocyslis. Diantara berbagai genus CMA; Glomus sp2,
Acaulospora sp 1, dan Gigaspora sp 1 merupakan isolat CMA indigenus spesifik
· tanaman jarak pagar yang berpotensi dikembangkan dan dijadikan pupuk hayati.
Isolat tunggal ( Glomus sp2), (Acaulospora sp ), (Gigaspora spl), dan isolat
M7 campuran (Glomus sp2,+ Acaulospora spl + Gigaspora spl) secara nyata
berpengaruh terhadap tinggi tanaman ,bobot kering tajuk, persen infeksi , intensitas
infeksi , dan serapan hara P.
Isolat M7 campuran (Glomus sp2,+ Acaulospora spl + Gigaspora spl)
merupakan inokulum yang paling efektif, dimana pada umur 58 hari rnemberikan.
tinggi bibit jarak pagar 27,53 cm, bobot kering tajuk 5,92 g/bibit, persen infeksi
78,50, intensitas infeksi 49,10 dan serapan P tajuk 1.61 g/bibit
NONE
Laporan Penelitian
Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2008
Payakumbuh
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
Muzakkir. (2008).Pemamfaatan cendawan mikroriza arbuskular indigenus dan pupuk hijau setempat untuk meningkatkan produktivitas lahan kritis dan hasil tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.).(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd