MEGI KASUMA 17254111028; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING


Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan
yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai
penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. kebutuhan kakao
di dunia terus mengalami peningkatan, sehingga perluasan dan peningkatan
produksi kakao juga harus menjadi perhatian untuk ditingkatkan. produksi kakao
Indonesia tahun 2020, luas areal 1.582.406 ha dengan produksi 739.331 ton,
volume ekspor 380.829 ton dalam bentuk pasta, lemak dan minyak kakao, volume
impor 289.002 ton dalam bentuk biji kakao hitam (fermentasi).
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas tanaman kakao yang dapat
dilakukan adalah melalui pengelolaan lingkungan tumbuh dan pemeliharaan
tanaman dengan pemberian unsur hara yang dibutuhkan bibit selama
pertumbuhannya. unsur hara dapat ditingkatkan ketersediaannya dalam tanah
dengan cara memperbaiki kondisi tanah atau dengan pemupukan, salah satunya
dengan pemberian pupuk organik. Salah satu pupuk organik yang dapat
digunakan untuk menambah unsur hara dalam tanah adalah penggunaan pupuk
kotoran kambing. Pupuk kotoran memiliki keunggulan dalam hal kandungan
hara, dapat memperbaiki struktur tanah, dan menyebabkan tanah menjadi ringan
untuk diolah dan mudah ditembus akar. Kotoran kambing memiliki sejumlah
mikroba seperti Bacillus sp, Lactobacillus sp, Saccharomyces, Aspergillus, serta
Aktinomycetes. Aktivitas mikroba dengan sekresi lendir mampu meningkatkan
butiran halus tanah menjadi granul sehingga kualitas meningkat.
Penelitian ini dilakukan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh,
dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juni 2021. Penelitian ini disusun menurut
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yang diuji yaitu Pemberian
berbagai dosis kotoran kambing dengan 4 taraf perlakuan dan 6 ulangan yaitu:
K0: Top Soil + Pasir/Tanpa Kotoran Kambing (Kontrol), K1: Top soil + Pasir +
100 gr Kotoran Kambing/Bibit, K2: Topsoil + Pasir + 200 grmKotoran
Kambing/Bibit, K3: Top soil + Pasir + 300 gr Kotoran Kambing/Bibit. Setiap
perlakuan diulang 6 kali sehingga jumlah plot atau satuan percobaan adalah 6 x 4
= 24 plot (satuan percobaan). Pada setiap satuan percobaan ditanam 6 kecambah
didalam polybag. Dari 6 kecambah tersebut diambil 3 sebagai sampel yang
diamati dalam setiap satuan percobaan sehingga total sampel yang diamati
seluruhnya adalah 3 x 24 = 72 sampel.
Pemberian pupuk kotoran kambing memberikan pengaruh terhadap tinggi
bibit, jumlah daun, lebar daun, panjang daun, dan panjang akar, tetapi tidak
memberikan pengaruh terhadap diameter batang dan berat akar bibit kakao.
Perlakuan K1 dosis 100 gr/bibit memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter
tersebut, sedangkan yang terendah adalah perlakuan K0 (kontrol).
MEGI KASUMA 17254111028 - Personal Name
Laporan Tugas Akhir
BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
2021
pengelolaan perkebunan
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
MEGI KASUMA 17254111028. (2021).RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK KOTORAN KAMBING.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd