AKRI AROZA NBP.1101381016; " />
Detail Cantuman Kembali

XML

PENGGUNAAN BATU APUNG DAN SEKAM BAKAR SEBAGAI MEDIA TANAM TOMAT (Solanum lycopersicum L.) DI PT. EAST – WEST SEED INDONESIA INDOOR FARM PALASARI CIATER KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT


Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan tanaman sayuran buah yang sangat disukai. Tomat tergolong famili Solanaceae. Buah tomat banyak digunakan sebagai bumbu sayur, lalap, makanan yang diawetkan (saus tomat), buah segar, atau minuman (juice). Selain itu, buah tomat banyak mengandung vitamin A, Vitamin C, dan sedikit vitamin B. Kandungan gizi yang tinggi ini membuat tomat mengalami banyak permintaan di pasar baik pasar lokal maupun internasional. Prospek tomat cukup baik karena di samping dikonsumsi sebagai bahan makanan juga banyak digunakan sebagai bahan baku industri,seperti saus dan sambal botol. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan dalam negeri dan untuk memenuhi permintaan luar negeri sebagai komoditas ekspor. Adapun tujuan pembuatan tugas akhir adalah membandingkan laju pertumbuhan tanaman tomat yang ditanam dengan menggunakan media sekam bakar dan batu apung dan mengetahui pengaruh media tanam arang sekam dan batu apung terhadap pertumbuhan tanaman tomat. Pelaksanaan PKPM dimulai dari tanggal 24 Maret 2014 sampai dengan 30 Mei 2014 di PT.EAST WEST - SEED INDONESIA Farm Palasari Ciater di Kabupaten Subang Propinsi Jawa Barat. Pengamatan percobaan dilakukan selama 4 minggu mulai dari tanggal 14 April 2014 sampai tanggal 4 Mei 2014 dengan menanam tanaman tomat varietas mawar pada media tanam yang berbeda dalam waktu yang sama yaitu batu apung dan sekam bakar. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman. Hasil pengamatan menunjukan bahwa tanaman tomat yang ditanam pada media batu apung memiliki pertumbuhan tinggi yang cepat dibandingkan sekam bakar dengan perbandingan 42,00 cm : 26,25 cm. Jumlah daun tanaman tomat yang ditanam pada batu apung lebih sedikit dibanding tanaman tomat yang ditanam pada sekam bakar yaitu dengan perbandingan 19 helai : 42 helai. Lebar kanopi tanaman yang ditanam pada batu apung lebih pendek dibandingkan dengan tanaman yang ditanam pada sekam bakar yaitu dengan perbandingan 24,75 cm : 65,5 cm. Diameter batang tanaman tomat yang ditanam pada media batu apung lebih kecil dari pada tanaman tomat yang ditanam pada sekam bakar dengan perbandingan 0,6 cm : 0,9 cm. pembentukan clusterrnbunga pada tanaman tomat yang ditanam pada batu apung lebih sedikit dibandingkan tanaman tomat yang ditanam pada sekam bakar yaitu dengan perbandingan 6 : 10 tangkai bunga tanaman tomat. Pengamatan terhadap visual tanman menunjukan bahwa tanaman tomat yang ditanam pada batu apung memiliki warna daun hijau tua dan tanaman tomat yang ditanam pada sekam bakar memiliki warna daun hijau . Kesimpulan dari pengamatan terhadap penggunaan batu apung dan sekam bakar sebagai media tanam ini adalah tanaman tomat mengalami laju pertumbuhan tinggi tanaman yang pesat pada media batu apung dibandingkan tanaman tomat yang ditanam pada media sekam bakar. Sedangkan media sekam bakar memberikan pertumbuhan jumlah daun , lebar kanopi dan diameter batang dengan laju pertumbuhan yang tinggi serta pembentukan cluster bunga yang banyak dibanding tanaman yang ditanam pada batu apung.
NONE
Laporan Tugas Akhir
Indonesia
2014
LOADING LIST...
LOADING LIST...
APA Citation
AKRI AROZA NBP.1101381016. (2014).PENGGUNAAN BATU APUNG DAN SEKAM BAKAR SEBAGAI MEDIA TANAM TOMAT (Solanum lycopersicum L.) DI PT. EAST – WEST SEED INDONESIA INDOOR FARM PALASARI CIATER KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd